Pemkot Jakut dan Warga Kolaborasi Tata Waduk Cincin

By Admin


nusakini.com-Jakarta-Tanpa warga, roda pemerintahan tidak akan berjalan. Begitupun sebaliknya, tanpa pemerintahan, kehidupan warga tak tertata. Keduanya perlu bersinergi menghasilkan tata pemerintahan yang baik demi tercipta kebahagiaan hidup warga Jakarta. 

Sekiranya itulah yang mencerminkan proses penataan Waduk Cincin di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Meski masih dalam tahap perencanaan, penataan ini turut mengkolaborasikan antara Pemerintah Kota dan warga sekitar. 

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya telah menedengarkan paparan perwakilan warga terkait penataan waduk Cincin. Paparan menyampainkan teknis pemanfaatan waduk yang akan ditata menjadi lokasi interaksi warga. Sebab selama ini, lokasi itu hanya dimanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa hutan kota milik Dinas Kehutanan DKI Jakarta. 

“Kita sudah tinjau ke lokasi (waduk Cincin) kemarin. Nah tadi kita menerima perwakilan warga dengan mengajak konsultannya untuk menyampaikan paparan teknis,” kata Ali, saat ditemui di Ruang Rapat Wakil Walikota Jakarta Utara, Rabu (6/2). 

Meski paparan belum mendetail kearah desain, namun tahap perencanaan ini akan dilanjutkan dengan rapat internal bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait. Terutama mengenai perubahan pemanfaatan aset Pemerintah Daerah (Pemda), mulai dari teknis kerjasama pihak swasta, aturan sewa lokasi hingga perizinan usaha yang tentunya akan dikelola pemerintah. 

“Luas area yang mau dimanfaatkan ini justru kita tanyakan kepada warga. Lokasinya mau disebelah mana, karena bisa saja hanya mau di bibir waduk atau masuk ke dalam seperti itu. Soalnya mereka ingin lokasi itu menjadi thirth place (baca: tempat ketiga) warga, seperti bisa ada jogging track (baca: jalur lari), rekreasi, dan kegiatan kuliner seperti floating market (baca : pasar apung),” paparnya. 

Perwakilan warga Waduk Cincin, Aditya Viryanata menambahkan, dari delapan hektar yang diajukan hanya sekitar 4,5 hektar yang rencananya dapat dimanfaatkan. Tak hanya sekadar hutan kota sebagai RTH, warga juga menginginkan lokasi itu ditanami tumbuhan berkategori argobisnis. Tumbuhan menghasilkan seperti buah dan bunga. 

“Kita mau membuat lingkungan yang nyaman. Untuk hutannya jangan cuma hutan biasa saja, jadi kita mau menanamkan tumbuh-tumbuhan yang tidak digunakan hutan kota. Kita akan tanam tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan, seperti buah-buahan, bunga-bunga,” ungkapnya. 

Dalam pelaksanaannya nanti, penataan akan melibatkan warga Jakarta Utara, Terutama warga Tanjung Priok. Hal ini juga dimaksudkan guna meningkatkan kualitas warga, apalagi Tanjung Priok selalu dikenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. 

“Semuanya ini akan kita tarik warganya. Kita berdayakan mereka. Kita akan khususkan untuk warga Jakarta Utara dulu, setelah itu baru warga di wilayah lain. Kita mengharapkan secepatnya bisa direalisasikan, karena saya juga tinggal disana juga kan,” tutupnya.(p/ab)